Skip to main content

Posts

Cara menggunakan mikroskop

Cara Menggunakan Mikroskop a. Mengambil mikroskop dari kotak penyimpanannya! Tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop.  Kemudian, mikroskop diletakkan di tempat yang datar, kering, dan memiliki cahaya yang cukup. b. Pasang lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran sedang. Kemudian, putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ”klik” pada revolver. c. Cahaya tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang), seperti yang terlihat pada gambar, dapat diperoleh dengan cara berikut.     1) Mengatur diafragma untuk mendapatkan cahaya yang terang.     2) Mengatur cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke diafragma sesuai kondisi ruangan. Pengaturan dilakukan dengan cara melihat melalui lensa okuler (apakah lapang pandang sudah terang/jelas?). INGAT: beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu sehingga tidak perlu...
Recent posts

Indikator alami dan buatan

Indikator Salah satu cara untuk membedakan asam atau basa adalah dengan menggunakan indikator. Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. 1. Indikator Alami Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Tumbuhan yang termasuk indicator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam atau basa. Beberapa contoh tumbuhan yang termasuk indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu. a. Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan asam dan dalam suasana basa akan memberikan warna jingga b. Kubis (kol) merah mengandung suatu zat indikator,yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. c. Ekstrak bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam larutan asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau. 2. In...

Campuran Homogen dan Heterogen

Campuran adalah suatu materi yang terdiri dari dua zat lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya. 1. Campuran Homogen Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat-zat yang tercampur di dalamnya. Contoh campuran homogen adalah larutan. Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah pelarut organik, contohnya kloroform dan alkohol. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (serbasama) yang menyebabkan zat terlarut dan pelarut dalam larutan tidak dapat dibedakan.  Contoh campuran homogen: Larutan garam (Campuran garam dengan air) Larutan gula (campuran gula dengan air) Air aki (larutan asam sulfat) Cuka dapur Udara Alkohol 70% 2. Campuran Heterogen Campuran heterogen adalah ca...

Karakteristik Materi, Unsur, Senyawa, dan Campuran

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Ketika mengumpulkan sekelompok benda berdasarkan sifatnya, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Mengamati karakteristik dari benda tersebut. 2) Mencatat persamaan dan perbedaan sifat benda masing-masing. 3) Mengklasifikasikan benda yang sesuai pada setiap kelompok benda tersebut. 4) Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok benda tersebut. Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan menjadi zat padat, cair dan gas. Berikut ini perbedaannya. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom. Tabel unsur logam dan lambangnya Tabel unsur non logam dan lambangnya Cara pemberian lambang unsur berdasarkan Berzelius adalah sebagai berikut. 1) Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya. 2) Huruf awal dit...

Besaran turunan

Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok, seperti luas, volume, konsentrasi, dan laju.  -Luas diturunkan dari dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar.  -Volume diturunkan dari tiga besaran panjang, yaitu panjang, lebar,  dan tinggi.  -Konsentrasi larutan diturunkan dari satu besaran mol dan tiga besaran panjang. -Laju diturunkan dari satu besaran panjang dan satu besaran waktu.  Tidak hanya dalam bidang fisika, besaran turunan dapat ditemukan pada masalah kimia, seperti konsentrasi gula. Begitu pula dengan masalah biologi, seperti laju pertumbuhan tanaman, laju respirasi (penggunaan oksigen), dan lain-lain. Masing-masing besaran turunan dapat dilihat pada tabel berikut: Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok. Jika dijabarkan adalah sebagai berikut. 1) Luas = Panjang x panjang = panjang x lebar 2)Volume = Panjang x panjang ...

Besaran

Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain. Dalam Sistem Internasional, ada 7 besaran pokok, yaitu sebagai berikut. 1. Panjang  Dalam IPA, panjang menyatakan jarak antara dua titik.  Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon. Untuk keperluan sehari-hari, telah dibuat alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar. Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dengan cara menambahkan awalan-awalan seperti tercantum dalam tabel berikut: Berdasar tabel tersebut: » 1 kilometer (km) = 1.000 meter (m) » 1 sentimeter (cm) = 1/100 meter (m) atau 0,01 m Sebaliknya, diperoleh » 1 m = 1/1.000 km = 0,001 km » 1 m = 100 cm Beberapa contoh alat pengukur panjang adalah pita ukur atau metlin, penggaris atau mis...

Pengukuran

Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan. Pengukuran merupakan proses membandingkan besaran dengan besaran lain yang sejenis sebagai satuan. Segala sesuatu yang dapat diukur adalah besaran, seperti massa, suhu, dan tinggi badan. Adapun hal yang tidak dapat diukur adalah bukan besaran. Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan.  Hasil pengukuran berupa nilai (angka) dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.  Satuan terdiri atas satuan yang tidak terstandar (tidak baku), dan satuan baku. Satuan tidak baku misalnya jengkal (dari jarak ujung ibu jari sampai dengan jari kelingking), dan depa (jarak ujung telunjuk tangan kiri sampai dengan telunjuk tangan kanan ketika tangan direntangkan kesamping kiri dan kanan). Contoh satuan baku (standar), dalam Sistem Internasional, misalnya meter, sekon, yang menggunakan kelipatan 10 (metrik). Dalam satuan baku atau ukuran sistem internasional (SI), setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, con...