Hidrosfer
1. Pengertian Hidrosfer
hidrosfer diartikan sebagai daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi bulat. Perairan lebih luas dari daratan, perbandingannya, yaitu 71% berbanding 29%. Dari 71%perairan, 97,2%berupa lautan dan sisanya 2,8% berupa perairan darat dalam bentuk sungai, danau, air tanah, dan es. Jumlah seluruh air di bumi kurang lebih 1.386 juta km³.
Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau glister, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara
2. Siklus Hidrologi
Sebelum membahas siklus hidrologi, agar lebih memudahkan maka simak baik baik tahapan dalam siklus ini. Ada 9 tahap yang perlu kita ketahui yaitu:
a. Evaporasi
evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air).
Evaporasi merupakan tahapan pertama dalam siklus hidrologi. Siklus ini di mulai dari adanya penguapan air dari tubuh perairan mengalami pemanasan yang disebabkan oleh sinar matahari, baik dari perairan darat maupun laut.
Evaporasi akan mengubah bentuk air menjadi uap air yang berwujud gas. Wujud gas tersebut lalu naik ke atas atmosfer karena terbawa oleh angin. Semakin panas sinar matahari yang diterima maka akan semakin banyak pula air yang berubah menjadi uap air dan semakin banyak yang terbawa ke lapisan atmosfer.
b. Transpirasi
Transpirasi merupakan tahapan penguapan air yang berlangsung dijaringan mahluk hidup. Tahapan ini bertujuan untuk mengubah air berwujud cair dalam jaringan mahluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atmosfer. Tahapan ini memiliki jumlah air menjadi uap lebih sedikit dari tahapan evaporasi.
c. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi merupakan perpaduan tahapan evaporasi dan transpirasi. Tahapan ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut ke atmosfer.
d. Sublimasi
Sublimasi merupakan tahapan perubahan es di kutub menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Tahapan ini bersifat sangat lambat.
e. Kondensasi
merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel es di atmosfer, kemudian menyatu menjadi awan.
f. Adveksi
merupakan proses perpindahan awan dari titik satu ke titik lain, tapi masih dalam satu horizontal.
g. Presipitasi
merupakan proses mencairnya awan hitam akibat pengaruh suhu udara yang tinggi dalam bentuk hujan.
h. Run Off
proses pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Pergerakan air tersebut dapat terjadi melalui saluran- saluran, seperti saluran got, sungai, danau, muara sungai, hingga samudera. Selanjutnya air terakumulasi dan mengalir melalui sungai dan berakhir di laut.
i. Infiltrasi
proses meresapnya air hujan menjadi air tanah. Proses tersebut dibagi menjadi dua tahap, yaitu infiltrasi dan perkolasi. Tahap infiltrasi adalah meresapnya air hujan melalui pori-pori tanah.
Sumber gambar: pendidikan.co.id
Setelah mengetahui tahapan tersebut maka sekarang kita masuk dalam penjelasan siklus hidrologi. Siklus hidrologi diawali dari proses evaporasi dan diakhiri dengan infiltrasi.
a. Uap air dari proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi yang berasal daratan maupun juga lautan bergerak ke atas menuju ke atmosfer.
b. Uap air tersebut kemudian mengalami proses kondensasi dan berkumpul menjadi satu membentuk awan. Semakin banyak partikel es yang bersatu maka semakin hitam awan yang terbentuk.
c. Awan hitam yang telah mengalami proses adveksi akan berlanjut ke proses presipitasi. Dalam proses presipitasi tidak hanya turun hujan air, tetapi juga bisa turun hujan salju jika suhunya sangat dingin.
d. Hujan yang telah turun kemudian akan mengalir kembali ke sungai, danau ataupun laut atau dapat dikatakan mengalami proses run off. Selain mengalir ke area yang lebih rendah, ada sebagian kecil air yang mengalami proses infiltrasi.
Adapun macam-macam hidrologi terbagi menjadi 3, yaitu
1. Siklus Pendek/siklus kecil
Karena pemanasan matahari, terjadi penguapan air laut yang berkumpul menjadi awan. Pada ketinggian tertentu karena kondensasi terjadi titiktitik air yang berkumpul semakin lama semakin besar volumnya, kemudian jatuh sebagai hujan. Selanjutnya air kembali ke laut.
2. Siklus Sedang
Mula-mula terjadi penguapan air laut sehingga terbentuk awan. Awan terbawa oleh angin ke daratan dan terjadi kondensasi. Karena kondensasi akhirnya awan jatuh sebagai hujan. Sebelum kembali ke laut, air hujan tersebut masuk ke dalam tanah, selokan-selokan, terus mengalir ke sungaisungai, dan kembali ke laut.
3. Siklus Panjang
Prosesnya sama dengan siklus sedang. Hanya setelah terjadi kondensasi, titik-titik air terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es. Kristal-kristal es tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung kemudian jatuh sebagai salju, terjadi gletser, mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.
Comments
Post a Comment